Produk Mebel dan Kerajinan Membutuhkan teknologi
"Produk Indonesia harus dilepaskan dari tenaga manusia, dan mesinnya harus dipilih dengan tepat agar bisa menarik
pasar internasional, "kata Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri), Demonstrasi Soenoto dari Jakarta pada
Rabu. "Jika tidak ada pihak perantara, eksportir bisa memberi harga lebih murah kepada importir, jadi jumlah pembeliannya
juga akan meningkat, "kata Soenoto. Produk furnitur dan kerajinan memerlukan teknologi tepat guna dan mulai meninggalkan
kemampuan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing secara internasional. Pada hari Kamis, 4 Juni 2015 atau besok, Amkri disarankan untuk melakukannya
konfirmasikan interval kepengurusan 2015-2018 dan ratifikasi Anggaran Dasar baru (AD / ART). Selain penggunaan
Teknologi, lanjutnya, tata letaknya juga ditampilkan mengikuti persis waktu, dan dengan demikian tidak kalah dengan tren terbaru
di industri furnitur dan kerajinan tangan di dunia global. Diketahui, Amkri memegang Kongres Nasional Keempat dengan tema
"Membangun Organisasi yang Kuat, Mandiri dan Bersih" pada 3-4 Juni 2015. Penatalayanan ini dipilih dari seluruh Indonesia, di Indonesia
yang Amkri gagal membuat keputusan berdasarkan suara atau pemungutan suara. Satu hal lagi yang tidak penting untuk dikembangkan dan ditingkatkan
Industri ini menurut Soenoto adalah terciptanya jaringan rantai pasar dari eksportir hingga importir, dimana saat ini
ada perantara "Karena desain merupakan salah satu hal terpenting dalam menjual produk furnitur dan kerajinan tangan
Desain perlu terus ditingkatkan dan pembinaan harus terus dilakukan agar bisa bersaing, "Soenoto menjelaskan.Baca juga: plakat wisuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar